Suatu hari di minggu-minggu yang telah lewat, my hubby told me that He was invited to attend a workshop in Malang, He offered me to come to accompany him, what an irresistible offer, tentu aja nggak nolak, secara belum pernah ke Malang, gitu lhooooo…
my hubby sendiri leaving for Jakarta dari sejak hari Selasa, secara si Abang lagi ujian, so I plan to catch him up later at Thursday.
Well, everything is arranged then, my leave, expenses and time table, terus hotel and flight booking was made as well, rencananya mo pergi hari Kamis dan pulangnya Sabtu. So bisa spend half day di Surabaya untuk sekalian nengokin our best friend yang having accident (lagi) di sana.
echhh….ndilalah, Alfin's school invited us to attend his school farewell party at this Saturday, undangannya sendiri udah telat datengnya ..nyelip pula…jadi baru ketahuan after everything is done…exactly one week before my travel plan, or exactly about 3 days before my hubby's departure.
memang sich sekolah Alfin 'cuman' TK, dan ini bukan tahun keluarnya dia, cuman tahun ini dia tampil di 3 performances..nah! jarang-jarang khan??? Mau nggak mau semua harus di-re-arrange …demi anak, sayang anak….akhirnya my visit dipendekin, pulang jadinya Jumat malem, serba singkat serba padat.
Lucunya, hampir semua kok serba pertama ya???
PERTAMA KALI PARKIR INAP DI BANDARA CENGKARENG
Udah lama banget nggak ke airport nyetir sendiri, udah gitu perintah si boss jelas banget lagi…bawa mobil aja dan diinapkan di Bandara..waks!!! secara pergi naek Garuda artinya di terminal 2e, pulang pake citilink yang landing di terminal 1c, so parkir harus di 1c biar pulang nggak harus pindah terminal…uaaahhh ribet banget siy..
OK, masuk lahan parkir kecepetan, so malah masuk di daerah terminal 1a.
(later I found out, kalau setiap terminal ada lahan parkir inap dan zona parkir. penomoran zona parkir mengindikasi letak lahan tersebut di depan terminal apa (misalnya zona A adanya di depan terminal 1a, Zona B adanya di depan terminal 1b, dst).
Lahan parkir inap sepagi itu udah penuh sampai jalan masuk-nya dihalangi, agak bingung sesaat, ya sudahlah … parkir saja di terminal 2…. Waktu puter balik, nggak tahunya di-wave sama mas-mas berseragam biru, waktu ditanya dimana lahan untuk parkir inap, dia minta mobil diparkir dipepetkan ke arah pagar pembatas parkir inap, katanya gpp parkir disitu aja... si mas aku kasih tips 2rb, dengan ramah (catat ya, tanpa ada nada ancaman, tanpa pemaksaan, dan tanpa nada preman) si mas tanya apa perlu mobil dicuci, waktu dipancing berapa, dia bilang seperti biasa bu …20rb..terus dia tanya kapan aku pulang…mungkin sekdar untuk mengestimasikan kapan kira-kira dia perlu cuci mobilnya (?)
(mengenai parkir inap ini, sempet googling di internet, data yang masih valid adalah 6rb untuk 4 jam pertama, jam berikutnya 2rb/jam, pokoknya total menginap per hari adalah 56rb… jadi untuk mobil yang dimasukkan sekitar jam 11 pagi di hari Kamis untuk kemudian keluar di hari Jumat jam 8an malam habis sekitar 76rb…penghematan luar biasa dong, mengingat kalo naek taxi bisa 100rb-an sekali jalan aja…)
well, dari situ rada bingung…ke terminal ke 2 gimana caranya ya?
(sempet nanya sama mbah google, tapi nggak ketemu jawabannya, ada yang ngomongin soal ojeg tapi nggak jelas nyetopin dimana…gimana cara nyetopnya, dlsb… well, lagi-lagi dengan rumusan MALU BERTANYA PASTI TERSESAT, NEKAT BERTANYA INSYA ALLAH SELAMAT hehehe…maka pertanyaan diajukan kepada sang penjaga ticket masuk termasuk juga si mas-mas tukang parkir… hasilnya… bisa pake shuttle (GRATIS lho…) … bisa juga pake ojeg (yang ini tentunya ditawarkan oleh si mas dengan harga yang nggak gitu jelas, karena ketika kutanya dia bilang terserah aja…halah! Daripada begitu mending naek shuttle bus aja…gratis, ber-AC… cara nyetop-nya? Cukup nunggu di bawah signage "Shuttle Bus"..hihihi…)
Terakhir ke Cengkareng bulan April lalu, ternyata di Juni ini, udah banyak kemajuan, Angkasa Pura benah-benahin bandara, pembenahan ini significantly seen di terminal 1, misalnya dengan menaruh toilet di tengah lahan parkir, nggak sembarang pula, sang toilet diberi ornamen batu-batu kali, so nggak perlu susah-susah nge-cat ulang cukup smart karena perawatan boleh dibilang minim. Tentunya amat menolong para pembeser, jadi nggak usah susah-susah masuk terminal… renovasi kedua terlihat di area setiap terminal. Jadi di tiap bagian terminal, dibangun halte bus berikut mushala-nya … ber-AC lagi…. Bangunan ini letaknya ke bangunan halte berikutnya paling nggak 100m-an... at least udah ada 4 unit halte di terminal 1..sisanya masih dibangun… dan setiap halte sudah termasuk bangunan mushala.. dan drinking water pula...alhamdulillah… yang menarik lagi nggak jauh dari halte, ditaruh di depannya persis tapi di area parkir, ada lahan pangkalan Ojeg…wah asas ADIL MERATA dan GAMPANG TERJANGKAU …. Hebbat euy… tinggal bangunannya aja kali ya yang diperbaiki plus narok kereta api ech listrik dari situ ke Gambir misalnya.. bakal makin keren nich Bandara kita…
ini dia gambar sang Halte, sempet moto malem besoknya...
Dengan adanya halte-halte baru itu, ketika masuk ke area Terminal 1, mobil pribadi, taxi dan shuttle bus akan masuk ke lajur kiri sementara bus-bus DAMRI dlsb (baru tahu kalo ada DAMRI jurusan ke Bandung Supermall, lho ????) masuk lajur kanan terus nantinya antri rapi di setiap halte…ach indahnya ketertiban dan kerapihan seperti ini…
PERTAMA KALI SENDIRIAN DI AIRPORT LOUNGE
Waktu menuju boarding time masih agak panjang, so bisa agak semena-mena memanfaatkan fasilitas Kartu Kredit (Alhamdulillah nikmatnya….), langsung masuk ke Lounge, ealah…nggak enaknya masuk sendirian gini ya..berasa egois banget, sampe si resepsionis-nya nanya pula… ada teman, bu? Hihihi… secara gituch…
Sesuatu yang nantinya patut guwe syukurin banget-banget karena ternyata jarak Jakarta-Malang dianggap cukup pendek untuk sekedar menyajikan lunch… so flight Garuda jam 1 siang itu dihiasi 'lunch box' berisi 1 brownies, 1 roti is keju, 1 kitkat dan minuman pilihan sendiri (lumayan, langsung minta teh hangat !)
PERTAMA KALI HAVING A SOFT SHAKY & TURBULENCE
Sewaktu boarding, sempet agak ngerasani orang (aduuuhhh kebiasaan deyyy)… iya lah secara udah lama di dalam pesawat, nich pesawat belum pergi juga, rupanya masih ada orang yang lelet masuk… ehmmm… coba apa yang terjadi pada diri gw kalo ngerasani kayak gini….
pesawat ternyata diparkir di depan Terminal 3, jadi bisa lihat kayak apa bentuknya... (lihat bangunan di belakang bis shuttle)
Well, waktu pilot di tengah penerbangan menginformasikan bahwa cuaca Malang agak buruk dengan jarak pandang hanya 5 km saja, gw rada cuek denger-nya… bukannya sok… kalo diperhatiin setiap penerbangan ke arah Sumatera atau at least passing through it…atau misalnya ke Makassar di sekitar lautan di selatan Kalimantan, mesti ada loop… either awan yang geredegan atau just passing udara kosong….so I think that would be Okay!
Tapi Maaaa… kali ini …it's not really Ok…. Udah ada shaky, udah ada ..what do you call it..kalo kita menurun dalam kecepatan tinggi terus tiba-tiba kendaraan kita meninggi lagi, berasa ada butterfly di perut toh? Kayak kita naek kora-kora di Dufan misalnya ?? ya seperti itulah kira-kira, ibu-ibu di sebelah gw tidak lagi menutupi ketakutannya dia beristigfar berkali-kali, nah kalo gw baca ayat kursi…nggak tau berapa kali balik hihihi…pake pegangan pula ke kursi depan…. Mulai bisa mengatasi panik setelah pasrah dan mikir aja kalo mobil aja jalan nggak mulus-mulus banget, kalo ketemu kerikil gerudugan, khan? Yach anggap aja pesawat ini ngelindes kerikil hehehe…
MALANG, AT THE FIRST SIGHT
Bandara Malang itu indah banget, hijau, langsung falling in love mendadak, padahal turun aja belum. Kerasa banget nuansa militer-nya karena ternyata Bandara Abdulrahman Saleh ini masih seperti Halim Perdanakusumah Jakarta, yang letaknya di tengah-tengah komplek Militer. Segerrrrr banget…
foto ini diambil masih dalam pesawat ketika hujan belum turun.
Baru aja jalan 10 langkah dari kaki pesawat, tiba-tiba titik-titik hujan yang semula jatuh perlahan-lahan, mendadak menyerbu, bak air menjebolkan tanggul…hujan hujan sabablas-bablasnya……para petugas Angkasa Pura yang tadinya tenang-tenang berdiri, langsung pada panik sibuk menyorongkan payung sambil berteriak-teriak..perempuan..perempuan itu ! perempuan-perempuan! Hehe.. so speciallll… sayangnya, nggak sempet menikmati fasilitas itu karena udah ngibrit duluan….nggak perempuan banget dech!
Langsung ke meja daftar taxi, minta turun di Oen Kafe, dikenai 60rb (si Papa dikenai 75rb sebelumnya karena di agak jauh keluar dari kota Malang di KarangPloso).
Supir Taxi sempet bilang, untungnya gw udah landing baru hujan, karena katanya kalo cuaca demikian buruk, pesawat bisa balik lagi ke Surabaya, and it happened to my hubby 's college yang terpaksa naek travel dari Surabaya, akibat sang pesawat memutar balik, wahhh kalo kejadian..jam berapa gw sampe sini…. Si Bapak juga menenangkan guwe, katanya hujan di Bandara belum tentu hujan di kota..dan yak! Benar ternyata ! di kota baru nyaris hujan..hehehe…
Memasuki Malang rasanya sesuatu yang tidak mengasingkan, bangunan-bangunan bekas colonial, asrama-asrama tentara yang menyebar, pepohonan yang tinggi dan hijau, seperti pulang ke Bandung … Bandung 20 tahun lalu ihikkk!!! … seperti memasuki Cimahi… 20 tahun lalu…. Familiar banget suasananya, nggak berasa ada yang asing.
TOKO KUE OEN, SEDOTAN MASA LALU

Berdiri sejak 1930, letaknya persis di depan gereja katedral, dan kedatangan gw kesana adalah timing yang tepat, sore adalah waktu paling menyenangkan untuk menikmati ice cream atau nge-teh atau ngupi disitu… beberapa foreigner juga menikmati kafe jadul yang romantis padahal dia bukan bagian dari masa lalu yang dibangun Oen… nggak berani makan aneh-aneh disitu secara ada Babi-nya… cuman ice cream delight special Oen dan 1 gelas Aqua… harga ice cream-nya sama dengan Ragusa punya, hanya saja ice cream-nya manis betul…jangan berharap soal rasa, what do you expect dari ice cream tanpa susu dan tanpa pengawet yang lebih mirip sorbet daripada ice cream hehe… tapi ngunjungin tempat ini is a MUST, untuk beli nongkrongan-nya, untuk beli suasana-nya….nikmaattt…..
nongkrong di pojokan..hah...rileksnya...
Agenda seterusnya, seharusnya beli traditional cake di Tugu Hotel…cuman kebayang suasana romantisnya, sementara sang belahan jiwa saat ini udah di Batu berkeliling dengan para Sarjana Pertanian (Hahahaha…ada yang salah rombongan, atau salah jurusan nich????), dibatalin aja dech dengan sukarela daripada nanti merana…hehehe….
KE BATU DENGAN ANGKOT
Antara mau pake taksi atau pake angkot atau nyewa mobil aja ya??? Ya eelllahhhh, di negeri sendiri kok takut ? di negeri orang cuek aja naek-naek kenapa disini dengan bahasa yang sama jadi susah…
Masih dengan resep, Banyak Tanya, akhirnya resolve dech untuk jalan kaki dari Oen sepanjang 1 lajur …lumayan ya…mana itu jalan nggak friendly banget sama pejalan kaki lagechhh… langsung naek angkot LDG menuju terminal Landung Sari ongkos yang dikeluarkan 2.500 saja.
Sepanjang perjalanan ke Landung Sari, banyak makanan …. Ya baso Malang Ya baso Malang Ya Baso Malang..hehehe…secara sampe pulang nggak juga nyobain..yaaaa..nge-ces dech….
Dari Landung Sari naek lagi angkot menuju Batu, memasuki Batu, lagi-lagi suasanannya tetep familiar…kayak di Garut hehehe…bakal betah nich…
Tentang Angkot, dijabarin abis sama situs resmi pemkot Malang di http://www.malangkota.go.id/rutekota.html dan pemkot Batu di http://www.batukota.go.id/ina/index.php?mg=HOME&id=253
Sayang nggak nekat berenti, hingga berakibat dengan menderitanya aku pada kelaparan sesorean sampe si Aa finally come.
KLUB BUNGA
Berenti di Batu ongkos yang dikeluarin 3.000 saja, udah gitu dianjurin sama si supir untuk pake ojeg ke Klub Bunga dengan biaya 3.000 saja….kok ya ternyata minta 4.000 ? katanya karena harus sampe Klub Bunga bukan di Jl. Kartika doing…wee…. Yok Wis..emang jalannya nanjak ya..lumayan dech…
Letak klub bunga nggak jauh dari Jatim Park, in fact kalo nginep di Klub Bunga dapet potongan 50% untuk entry ticket ke Jatim Park.
Hotelnya nggak ber AC, secara udaranya dingin, tapi paling enak pintu/jendela balkon dibuka dikit supaya udaranya ngalir…
Mengingat rasa lapar ini tak tertahankan, terpaksa segera melangkah ke Coffee Shop, ech ternyata Papa baru datang, ya udah langsung dinner bareng…enak makan di luar kayak di Talitha Puncak…hehe… kita pesan Home Steak Klub Bunga (steak plus mozzarella cheese ditambah dengan telor mata sapi plus mashed potato, cuman saus-nya aja yang kurang cocok di lidah ya …rasa nggak special banget sich, lumayan lah, mungkin karena masih kebayang baso Malang)… makanan lainnya sop buntut goreng yang lumayan empuk dan calamari yang lumayan OK. Plus minum-nya teh es manis (too sweet untuk ukuran gw mah) dan Jahe Hanget (the true Jahe…ini baru dapet thumbs up!!!).
halah...sibug amat Papa ngeset Esia Go-go..nya...ditemani jahe asli..udah kayak ginseng dicelup di gelas...hehehe...
baru nyadar kalo ternyata kita makan malam-nya candle light..hehehe...
Tentang Klub Bunga lebih detil di http://www.klubbunga.com/utama.html lumayan dapet potongan 15% karena tercatat sebagai pengguna Indosat…hehehe…. ini dia interior kamar-nya...

No comments:
Post a Comment